You Are Reading

8

Kenapa Sih Naskah Gue Ditolak Gagas?

Unknown Minggu, 29 Juli 2012

Sumber: ini

Minggu, 22 Juli 2012, Gagas mengajak seluruh pembacanya untuk mengenal lebih jauh dunia penerbitan dan seleksi naskah. Bintang tamu yang dihadirkan adalah Windy Ariestanty, pemimpin redaksi GagasMedia. Bersama Windy, dalam waktu 90 menit, Gagas dan teman-teman Gagas berdiskusi mengenai penolakan naskah dan seluk-beluk penyeleksian naskah di GagasMedia.

GagasMedia: Sore ini kita bakal ngobrol bareng Windy Ariestanty tentang "Kenapa Sih Naskah Gue Ditolak Gagas?" Halo Windy! Sudah duduk manis untuk ngobrol bareng teman-teman GagasMedia?

Windy: Sudaaah. Maaf, baru dari wc. Hehehe. Pake lipstik dulu gitu. :)


GagasMedia: Sebenarnya, ada gak sih naskah yang TIDAK layak terbit, Windy?

Windy: Tidak ada. Yang ada BELUM layak terbit. 'Belum layak' ini yang kemudian diterjemahkan ke point-point yang terukur.

GagasMedia: Apa yang menyebabkan sebuah naskah belum layak diterbitkan, Windy?

Windy: Beragam. tapi mohon diingat ini hanya berlaku di Gagas saja. di penerbit lain belum tentu sama. Tema belum cocok, syarat administratif tidak terpenuhi, teknik penulisan perlu diperbaiki, plot yang dipaksakan. Logika yang lepas. atau untuk fiksi, elemen-elemen dasarnya belum terpenuhi. bisa juga karena tidak pas dengan karakter penerbitnya. Misal ke Gagas kirim buku pertanian. Ya dikembalikan. Kalau untuk nonfiksi yang paling diperhatikan tentunya tema.

GagasMedia: Menurut Windy, adakah faktor yang menyebabkan naskah belum layak terbit yang disebabkan dari pribadi penulis? Misal, tidak pede.

Windy: Hehehe. Tidak ada. Sebuah naskah dikembalikan karena naskah itu sendiri. Bukan karena pribadi penulisnya. Penulis disebut penulis karena dia menulis. Bukan karena dia berkepribadian bagaimana. Tapi tentu, sebuah pribadi yang baik bisa menjadi nilai lebih. Dan itu berlaku untuk semua hal bukan?

GagasMedia: Dari @HalidaHanun, apa yang selalu diperiksa pertama kali dari sebuah naskah baru, Windy?

Windy: Ceritanya. Apa yang menjadi ide dasar dan temanya, serta bagaimana ia menceritakannya. Nah ketika cerita yang diperhatikan, maka elemen-elemen dasar menulis fiksi ada di dalamnya. :)) Berbeda lagi tentunya untuk nonfiksi. Yang diperhatikan kebaruan dan kebutuhan pembaca atas tema itu.

GagasMedia: Dari @dhesputnir, kekurangan apa yang masih bisa ditoleransi oleh editor dari sebuah naskah,Windy?

Windy: Semua hal bisa ditoleransi oleh kami. Kan BELUM layak terbit, bukan TIDAK layak terbit. Yang sulit untuk ditoleransi hanya sikap TIDAK MAU BELAJAR dan tertutup untuk feedback. EYD atau pun teknik menulis kan bisa dipelajari dan diperbaiki. semakin banyak menulis, semakin baik.

GagasMedia: Adakah syarat tertentu yang tidak tercantum dari daftar syarat naskah agar naskah bisa lolos seleksi editor, Windy?

Windy: Nggak ada. Itu syarat minimal. Memenuhi syarat administratif berarti sudah mengantongi 50% syarat terbit :) Dengan memenuhi itu, naskah sampai ke meja editor. Kalau tidak memenuhi, sama sekred langsung dibalikin. :p Tahapan administratif itu membuat rekam jejak naskah kalian menjadi jelas dan terdeteksi. Selanjutnya yang bikin lolos seleksi editor ya, tulisan kita dong. Tidak ada urusan dengan pertemanan atau kenal orang dalam.

GagasMedia: Dari @FideCaroline, apakah kebenaran isi cerita menjadi salah satu pertimbangan naskah, Windy?

Windy: Dilihat konteksnya. Kalau itu fiksi--artinya rekaan--tentu tidak. Tapi kalau cerita nyata: iya. Kalau kamu menjadikan peristiwa nyata sebagai inspirasi, seperti Rumah di Seribu Ombak Erwin Arnada , tentu iya. Atau kamu menuliskan novel sejarah. Tentu riset dan fakta-fakta sejarah menjadi penting sekali.

GagasMedia: Ada gak kecerobohan calon penulis yang sering Windy temukan selama menyeleksi naskah masuk?

Windy: you won't believe! Mereka kadang lupa menaruh identitas! Jadi bingung harus kontak ke mana… :(


GagasMedia: Dari @vyselvia, bagaimana cara mengantisipasi keputusasaan setelah penolakan naskah, Windy?

Windy: Ini sebenarnya kurang tepat diajukan ke kami. Tapi, di Gagas, kami berangkat dari keinginan belajar bersama. Jadi, awak redaksi yang mudah diakses adalah mutlak. Karena teman yang baik akan selalu ada untuk temannya bukan? Kami mencoba jadi teman belajar yg baik untuk para penulis. Saya tahu ditolak itu sakit tapi bukan berarti selesai. Tentu kami sadar, kami masih harus terus belajar dan berupaya lebih baik. Poinnya: kami tidak berhenti menjadi. :)

GagasMedia: Terima kasih Windy untuk obrolan sore bersama teman-teman GagasMedia. Selamat menulis, teman-teman. Form pengiriman naskah merupakan salah satu kelengkapan syarat administrasi yang dimaksudkan oleh Windy. Oh ya, proses naskah di GagasMedia sekitar 3-4 bulan (tergantung banyaknya naskah masuk) dan akan dihubungi melalui telepon atau e-mail.

8 komentar:

Anonim mengatakan...

Saya aliewin,naskahseperti ini,kisah pergolakan yg menyebkan dua sauda ra terpisah dikala Indonesia baru mer deka ,pasca kemerdekaan 17 agustus 1945,masyarakat merindukan situasi dan kondisi perubahan dari feodal ke masyarakat nasionalis,persatuan dan kebhinekaan menjadi nada kehidupan nya.Perbedaan dihapuskan bagaima na dulu jaman penjajahan oleh belan da diskriminasi kental sekali , pembe daan kelas antara pribumi dan kompe ni belanda juga priyai dan penduduk non pribumi,kita nusantara dipecahbelah devi de et impera politik penjajah belanda.ilwin 081281992644

Syifa-Dina mengatakan...

maaf mau nanya mba..apa naskah novel yg ditulis oleh dua org dengan dua crita berbeda di dalam novel itu dapat diterima gagasmedia? terima kasih

Unknown mengatakan...

Gagas media gak menerima kirim naskah lewat email ya,

yati agustrian mengatakan...

Aku pernah kirim naskah ke gagas media tapi gda konfirmasi lagi tuh ampe skrng

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

kak. kalo non fiksi tentang pengalaman hidup yang penuh bully yang i tulis. itu ada kesempatan gak untuk lolos atau di anggap menarik

Inda_Whyn mengatakan...

bagamana cara mengirim naskah novel ke gagas media..?

Unknown mengatakan...

Kak mau tanya kalo segi kata2 itu masih kurang bisa di toleransi nggak?

Posting Komentar

 
Copyright 2010 Dunia Imajinasi